MASKAPAI penerbangan milik Australia, Qantas, pada 13 April 2012 akan melakukan penerbangan biofuel pertamanya. Armada Airbus Qantas akan terbang dari Sidney menuju Adelaide, Australia, dengan bahan bakar minyak goreng.
Penumpang sudah mulai membeli tiket yang dijual untuk penerbangan pada Jumat, 13 April 2012 tersebut, yang akan menggunakan campuran 50 persen minyak goreng dalam bahan bakarnya. Armada pesawat Airbus A330s ini dapat menampung 300 orang dan akan kembali ke Sidney ke Sidney pada sore hari. Terdapat teknisi dari Qantas yang akan memantau efek mesin yang biasa menggunakan avtur ini terhadap biofuel, yang diimpor khusus dari Amerika Serikat.Penggunaan campuran minyak goreng, yang pernah dipakai maskapai Lufthansa di penerbangan domestik Jerman selama enam bulan, diharapkan dapat menekan pengeluaran biaya Qantas atas bahan bakar konvensional. Maskapai ini melihat langkah penting untuk mengembangkan alternatif dari bahan bakar biasa, terutama setelah harga melonjak di atas USD120 per barel."Biofuel memiliki harga yang kompetitif. Namun, ini membutuhkan dukungan dari pemerintah, swasta, dengan akses ke infrastruktur dan permintaan pasar," kata John Valastro, Qantas Head of Environment, seperti dikutip dari News, Senin (26/3/2012). Qantas sendiri sudah meyakini tidak akan ada masalah dalam penerbangan perdana mendatang.
Penumpang sudah mulai membeli tiket yang dijual untuk penerbangan pada Jumat, 13 April 2012 tersebut, yang akan menggunakan campuran 50 persen minyak goreng dalam bahan bakarnya. Armada pesawat Airbus A330s ini dapat menampung 300 orang dan akan kembali ke Sidney ke Sidney pada sore hari. Terdapat teknisi dari Qantas yang akan memantau efek mesin yang biasa menggunakan avtur ini terhadap biofuel, yang diimpor khusus dari Amerika Serikat.Penggunaan campuran minyak goreng, yang pernah dipakai maskapai Lufthansa di penerbangan domestik Jerman selama enam bulan, diharapkan dapat menekan pengeluaran biaya Qantas atas bahan bakar konvensional. Maskapai ini melihat langkah penting untuk mengembangkan alternatif dari bahan bakar biasa, terutama setelah harga melonjak di atas USD120 per barel."Biofuel memiliki harga yang kompetitif. Namun, ini membutuhkan dukungan dari pemerintah, swasta, dengan akses ke infrastruktur dan permintaan pasar," kata John Valastro, Qantas Head of Environment, seperti dikutip dari News, Senin (26/3/2012). Qantas sendiri sudah meyakini tidak akan ada masalah dalam penerbangan perdana mendatang.
Penulis : Koler Saputra
Mohon Komentar di form dibawah ini, karena komentar anda sangat bermanfaat untuk kemajuan blog saya
Jika ada Pertanyaan atau kritik dan saran : dapat dikirim ke E-mail/Fb : alex_jombang@yahoo.com or sms ke : 087754283779
Post a Comment
Berani Baca Post, Harus berani juga untuk komentar
Budayakan berkomentar, dan jadikanlah Blogger Indonesia Sebagai contoh blogger yang baik :)